Pembuatan batik dengan cara ditulis atau dibatik secara manual memerlukan proses yang sangat panjang. Hal ini berbeda dengan proses pembuatan batik printing yang langsung dicetak dengan mesin printer untuk menghasilkan motif dan warna sesuai keinginan. Ulasan berikut akan menguraikan proses pembuatan batik tulis secara berurutan.
1. Pencucian Kain
Sebelum bahan/kain digambar, terlebih dahulu dicuci menggunakan minyak camplong yang sudah dicampur dengan soda (yaitu berupa serbuk yang berfungsi untuk menguatkan warna batik). Tahap ini biasanya disebut dengan pengetelan yang bertujuan memperkuat warna setelah dibatik agar tidak mudah luntur.
2. Pelorotan
Kain/bahan yang sudah dicuci, dicelupkan ke dalam air panas. Kain/bahan tersebut dicuci kemudian dijemur selama beberapa menit. Ini bertujuan agar sisa-sisa minyak penguat pada kain menjadi bersih.
3. Menggambar motif batik pada Kain/Bahan
Pembuatan motif pada kain dapat dilakukan setelah kedua langkah di atas dilakukan. Selanjutnya kain diberi pola gambar menggunakan pensil sesuai motif yang diinginkan. Macam-macam motif batik yang paling sering digambar adalah motif flora, yaitu motif bunga dan daun.
4. Pembatikan Kain/Bahan
Kain yang sudah berpola tersebut kemudian dibatik menggunakan canting yang sudah diisi dengan malam atau lilin yang sudah dipanaskan. Untuk membatik kain cukup mengikuti gambar/pola yang ada pada kain.
5. Pewarnaan.
Kain yang sudah dibatik secara manual kemudian dicelupkan atau direndam ke dalam cairan pewarna yang diinginkan selama +/- 30 menit.
6. Pencucian
Proses pencucian ini sama seperti langkah pertama, yaitu dicuci atau dilunturkan menggunakan air panas agar sisa-sisa warna dan malam atau lilin hilang.
7. Pengeringan
Selanjutnya yaitu proses pengeringan dilakukan di tempat yang tidak terkena sinar matahari secara langsung supaya warna batik tetap cantik dan lebih kuat melekat.
http://grosirbatik-pekalongan.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar